Kamis, 31 Maret 2011

pengaaaaalaman pribadi ku :)


hay teman teman :) sekaraaang aku mau berbagi sedikit cerita tentang pengalaman keluarga ku secara pribadi yang aku rasain yaaa - heeehe
aku tinggal sama orangtua, dan dua orang saudara lakilaki ku :) aku perempuan sendiri (-_-?) hehhe
DISAAT kakak ku dekat dia bagaikan penghancur yang selalu berhasil membuat ku menangis TT
NAMUN disaat dia harus pergi jaaauh yang menyebabkan kami jarang bertemu, itu membuat ku SANGAT KAAAAANGEN dengan keadaan rumah yang ramai dengan tangisku kalau kakak lagi gangguin adiknya .
semua bakal jadi kenangan manisss yang gaterlupakan kalau sudah tua nanti,KAMI ADALAH SAUDARA dan lahir dari rahim mama yang sama :3

Adakah satu rumah yang dihuni oleh kakak dan adik, yang tak pernah berpolemik ?

Ada disana, sebuah “negeri” bernama Surga.

di dunia ada ? hehe iaa ada, di rumah yang adik dan kakak, bersama-sama menyimak apa kata orangtuanya :D

Mengapa kakak dan adik suka bertengkar ?

Bukan suka, HANYA SERING (rutinitas yang selalu kakak ku lakukan disaat orgtuaku kerja adalah menjaili kami adiknya !)

Saya akan mengenalkan saudara saya lewaaaaat foto aja yaa (:


pertama dimulai dr kk saya yang bernama PRADANAYUDAUTAMA dia orang yg memberikan kenangan yg sangat byk dwaktu saya masih kanak-kanak, yg skg menjadi lucu untuk dikenang disaat kami sudah jauh berpisah :D







Beberapa sebab alasan bertengkarnya kakak-beradik :

  1. pada masa anak - anak

sebagian besar sebab perkelahian kakak dan adik pada masa anak-anak karena memperebutkan sesuatu - bisa mainan, makanan, atau hal-hal yang sangat remeh lainnya .

pihak kakak bertanya, “benarkah adik adalah anugerah?”

Karena sepanjang yang ia ingat lahirnya adik seumpama lahir pula masalah! seeeeemakin adik tumbuh besar, masalah pun ikut membesar ! Bagaimana tidak? Mainan kakak diambil, baju kakak diambil, waktu bermain kakak pun diambil.

pihak ibu “Berbagilah pada adikmu”.

Kakak membatin: Ah, tidak perlu berbagi, adik sudah mengambil sendiri.

pihak adik, Sebenarnya kakak adalah manusia pujaan. Karena -entah apa landasannya DIMATA ADIK - kakak adalah manusia kaya raya (bajunya bagus, mainannya juga bagus) maka Adik mau pinjam properti kakak dengan atau tanpa izinnya. Kakak juga adalah manusia pintar dan serba bisa (memanjat pohon kelapa pun ia bisa) maka Adik menirukan perbuatan sang kakak.


kakak berkata : “Kalau kakak mau main sama teman-temannya, ADIK GAK BOLEH IKUTAN !”



perkataan mulia itu dianggapnya seperti angin lalu. Adik tetap menjadi “ekor” bagi kakaknya.
Dimana kakak pergi, disanalah si adik harus ada.

Adik (pura-pura) tidak tau kalau itu membuat kakak KESAL.

SI KAKAK : Kakak memimpikan satu hari lepas dari adik, iya benar itu hanya mimpi.

Si adik seperti bayangan !

Bila ia diam, si bayangan diam. Bila ia lari, bayanganpun ikut lari.

Seperti mesin, otomatis adik menirukan apa yang kakak lakukan.

Sayangnya, apabila adik celaka, kakaklah yang menjadi sasaran omelan orangtua, dianggap ingkar pada motto “Seorang kakak harus menjaga adiknya”.


2. pada masa remaja awal

Masa remaja awal boleh dibilang masa huru-hara karena pada saat itu temanya “tiada hari tanpa berantem”. Perkelahian mereka adalah karena seputar harga diri. Harga diri versi kakak beradik, harga diri yang mereka pandang dari sudut nalar yang masih sempit.

Si adik berpikir bahwa kakak tidak sehebat seperti yang dahulu ia bayangkan, Kakak bukan manusia serba bisa, Kakak hanya “kebetulan” bisa. Dan Si kakak menyadari bahwa adik telah menjelma menjadi mahluk pembangkang dan begitu sulit untuk dikendalikan.

Bila adik kena marah, kakak bahagia begitu juga bila kakak terkena masalah, adik jadi gembira. Namun anehnya, bila adik tidak ada kakak kesepian, apabila kakak pergi adik kehilangan. (aku udah mengalami kehilangan seorang kakak TT)

Pada Masa Remaja Akhir

adalah gencatan senjata.

Mulai jarang terjadi keributan. Mungkin kakak dan adik sama-sama bosan dengan pertengkaran atau mungkin juga mereka pikir bertengkar tidaklah professional atau memang meraka telah taubat, insyaf. Tanpa dibicarakan - tanpa perjanjian - mereka sepakat menghentikan pertengkaran FRONTAL.

Hanya sesekali, sering mempermalukan dan menyindir !


Pada Masa Dewasa Awal dan seterusnya dan selama-lamanya

Tidak akan terdengar lagi suara perkelahian.

Tiba-tiba mereka seperti teman seperjuangan yang baru pulang dari medan perang, akur, kooperatif, bahu-membahu. Mereka mulai mengerti bahwa mereka berdua adalah satu kesatuan kekuatan (berlebihan ya :D )

Mereka mulai membenarkan apa kata orangtua, bahwa kakak dan adik adalah saudara, datang dari rahim yang sama, satu nasab. Lalu si adik faham bahwa kakak haruslah dihormati dan sang kakak mengerti bahwa adik haruslah disayangi.

SALAM SAUDARA buat kakak dan adik kuu .

maafin kalo aku banyak salah ke kalian berdua ia :)

THANKS FOR READ

Tidak ada komentar :

Posting Komentar